Senin, 24 Desember 2007

Jangan Tergoda Dengan Miras

Warga Amankan Ibadah Natal

AMURANG-Ternyata bukan aparat keamanan saja yang disiagakan dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Minsel. Buktinya sejumlah elemen masyarakat dan organisasi adat seperti BM (Brigade
Manguni) dan Milisi Waraney (MW) juga dipastikan akan melibatkan seluruh anggotanya untuk menjaga keamanan perayaan Natal dan Tahun Baru.
Menurut Tonaas BM Minsel Joldy Paath, dirinya beserta seluruh anggota BM di Minsel siap mengamankan pelaksanaan Natal dan Tahun baru membantu aparat keamanan. Di tempat terpisah pengurus Milisi Waraney Minsel Alo Mewengkang kepada wartawan koran ini mengungkapkan bahwa Milisi Waraney juga siap mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. “Untuk menjaga keamanan saat perayaan Natal dan Tahun Baru, diharapkan agar semua anggota Milisi Waraney agar dapat menahan diri dan tidak tergoda dengan pesta miras,” ujarnya.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Minsel melalui Bupati Drs Ramoy Luntungan mengajak warga Minsel yang merayakan Natal Kelahiran Yesus Kristus dengan penuh keserhanaan. “Dalam perayaan Natal bukan kemeriahan yang kita tunjukkan melainkan bagaimana kita dapat memaknai arti dari kedatangan Sang Juru Selamat,” ujar Luntungan.(ylo)

Antisipasi Pencurian Ikan dan Terumbu Karang , DKP Optimalkan Pengawasan Wilayah Pesisir

AMURANG-Tidak dipungkiri kalau beberapa tahun belakangan ini Pencurian ikan dan terumbu karang di Minsel kian marak. Untuk mengantisipasi pencurian ikan dan terumbu karang diparairan Minsel, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Minsel mulai mengoptimalkan pengawasan di wilayah pesisir melalui kelompok pengawas yang ada di Minsel.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Minsel Ir Arifin Kiay Demak kepada wartawan koran ini mengungkapkan bahwa program pengawasan wilayah pesisir sebetulknya sudah berjalan beberapa waktu lalu, namun untuk meningkatkan pengawasan khusunya di daerah daerah pesisir maka DKP akan membentuk kelompok pengawas disetiap Desa dan Kelurahan yang terletak di daerah pesisir. “Tujuan dibentuknya kelompok pengawas ini sendiri adalah untuk menjaga daerah perairan Minsel dari ancaman ilegal fishing, pencurian terumbu karang, pemboman ikan, penebangan hutan bakau dan kerusakan lainnya,” tegas Kiay Demak.
Langkah yang diambil oleh DKP ini sendiri mendapat respon positif dari pemerhati lingkungan di Minsel. Menurut Ketua LSM Perisai Karel Lakoy, dengan dibentuknya kelompok pengawas daerah pesisir, dapat dipastikan pelestarian laut dan pesisir di Minsel dapat berjalan dengan baik, dan oknum tak bertanggung jawab yang sering melakukan pemboman ikan dan pencurian terumbu karang serta penebangan hutan bakau akan berpikir dua kali untuk menjalankan aksi mereka setelah terbentuknyan kelompok pengawas daerah pesisir.(ylo)

Kebakaran Jadi Kasus Tertinggi Setahun 7 Kasus

SELANG tahun 2007 berjalan, kasus kebakaran yang terjadi di daerah Minahasa Tenggara (Mitra) berjumlah 7 kasus. Adapun daerah atau kecamatan yang paling banyak terjadi kasus demikian yakni Kecamatan Belang 4 kasus disusul Kecamatan Ratatotok 1 kasus, Kecamatan Ratahan 1 kasus serta Kecamatan Tombatu 1 kasus.
Sebagian besar kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten
tidak disengaja karena pemilik rumah tengah tidak berada
di dalam rumah alias tengah ada urusan di luar rumah dan
kunjungi rumah sanak keluarganya. Sasaran kebakaran
sebagian besar habis atau ludes terbakar tanpa bekas,
penyebabnya utama tidak adanya sarana pendukung yakni
tabung atau mobil damkar guna padamkan amukan si jago
merah.
Dengan adanya masalah ini, maka tahun 2008 nanti Pemkab
Mitra haruslah ada perhatian dalam hal ini anggarkan di
APBD 2008 untuk pengadaan mobil pemadam kebakaran
(Damkar). Tidak itu saja, warga yang tinggal di lokasi
rawan terjadi kebakaran diminta untuk dapat menyediakan
tabung damkar dan pemkab Mitra harus bentuk tim khusus
damkar.(*)

Tidak ada komentar: