Sabtu, 24 November 2007

Cengkih Tertahan 35 Ribu

Cengkih Tertahan 35 Ribu
Kuota Ekspor Pabrik Terpenuhi

MANADO— Harapan petani supaya harga cengkih terus membaik sampai level Rp40-an ribu, harus ditahan dulu. Harga emas coklat, di akhir pekan ini, diperkirakan akan turun satu-dua strip dari Rp37 ribu ke level Rp35 ribu per Kg.
‘’Harga akan bertahan di kisaran Rp35 ribu per kilogram. Nanti akan naik lagi bila stok sudah makin sedikit,’’ kata Wenny Lumentut, salah satu agen pembelian cengkih dari pabrik rokok besar Indonesia, Jumat kemarin.
Eksportir dan sejumlah pabrik rokok di Indonesia tidak membuka kran pembelian cengkih, berhubung kontrak dengan pedagang perantara di Sulut telah selesai. Kontrak ini belum dilanjutkan, berhubung kebutuhan eksportir baik Singapura maupun India dikabarkan sudah terpenuhi. ‘’Kuota mereka (eksportir dan pabrik) sudah terpenuhi, seiring dengan terpenuhi kuota, kontrak pun belum diperbaharui oleh eksportir dan pabrikan,’’ ujar Lumentut.
Akan tetapi, Wenny memastikan tahun depan kontrak akan dilanjutkan, sehingga harga diperkirakan akan bergairah lagi ke titik Rp40.000 – Rp42.500 per Kg. Ini bisa terjadi, karena perkiraan panen cengkih jauh lebih sedikit dari tahun ini. ‘’Olehnya, petani yang masih punya cengkih dan berharap margin lebih besar, harus manfaatkan situasi ini, dengan jual sedikit demi sedikit.
Pedagang eceran di pasar tradisional Gustav Karinda mengakui harga cengkih di bursa perdagangan lokal mengarah pada harga baru Rp35 ribu per Kg. Harga ini diperkirakan akan bertahan dua hari di akhir pekan. Namun, dia belum tahu untuk hari Senin berapa harga jual terbaru.
‘’Mulai kemarin (Jumat-red) sampai Sabtu hari ini harga akan bertahan di posisi Rp35 ribu. Ini disebabkan kuota eksportir telah terpenuhi,’’akunya.
Sementara itu sejumlah petani cengkih yang ditemui wartawan Koran ini, mengaku tetap belum akan melepas cengkihnya. ‘’Biar saja cengkih turun lagi. Torang tetap akan simpan cengkih ini sampe tahun depan. Nanti bulan Maret atau April baru torang mojual. Harga sekarang hanya akal-akalan pedagang. Karena melihat petani tetap menahan cengkihnya, mereka mulai menurunkannya kembali dengan harapan satu dua hari ini petani melepas cengkihnya,’’ ujar Jopy R, petani di Kecamatan Tombulu. (ham)